Kalimat Bijak
Showing posts with label Kalimat Bijak. Show all posts

Nanti Bagaimana vs Bagaimana Nanti

October 15, 2015





Tipe-tipe orang di sekitar kita memang beragam. Ada yang seriusnya bukan kepalang, ada yang bercandanya gak ketulungan. Dari kegaringan ringan, sampai guyonan krik-krik tingkat akut dilempar dengan pede-nya.

Hmm, memang seperti itulah hidup, harus berwarna. Tidak boleh datar dan monoton. Tidak boleh asal hidup dan mengalir saja seperti air.
Read More

Perihal Memilih dan Dipilih

February 21, 2015




Kamu pernah bercakap kepadaku suatu sore, di teras sebuah kafe, ditemani dua cangkir hangat cappuccino dan mandhaeling.
Dalam hidup, kita memiliki dua opsi: memilih atau dipilih.
Jika kita memilih, maka pilihlah yang terbaik buat diri kita. Dan, apabila kita dipilih, maka jadilah yang terbaik untuknya.
Aku memilihmu, sebab aku tahu, bagaimana lakumu menjadi seorang yang dipilih.
___

.
Read More

Jangan Jadikan Aku Istrimu, Lelaki...

February 01, 2015




Jangan jadikan aku istrimu, ...
jika nanti dengan alasan bosan, kamu berpaling pada perempuan lain. Kamu harus tahu meski bosan mendengar suara dengkurmu, melihatmu begitu pulas, wajah mantan pacarku yang terlihat begitu sempurna pun takkan mengalihkan pandanganku dari wajah lelahmu setelah bekerja seharian.
Read More

Bill said...

December 12, 2014



Read More

Berpikir Logis

November 30, 2014




At some point, you will realize that you have done too much for someone or something, that the only next possible step to do is to stop.

Leave them alone. Walk away.
Read More

Obat Anti-Galau untuk Lelaki

October 27, 2014




Beberapa waktu lalu, di laman Hipwee, ada satu artikel menarik dan pas banget guna mengobati kegamangan. Posting ini sebenarnya khusus untuk lelaki, tetapi perempuan juga boleh membaca. Silakan, semoga bermanfaat!

They said...

Buat para laki-laki yang galau karena masih belum punya pacar, ada baiknya kamu mengubah pola pikir. Daripada merana sepanjang hari karena merasa sepi, mengapa tidak kamu manfaatkan waktumu untuk memperbaiki diri? Di luar sana masih banyak kegiatan yang lebih bermanfaat dari sekedar pacaran, kok.
Read More

Bagaimana dengan Jodoh?

June 03, 2014



Bagaimana dengan jodoh, Om Mario?

Memang mengapa dengan jodoh?

Aku masih bingung tentang siapa yang disebut jodoh, apakah yang kita pilih atau yang dipilihkan oleh Tuhan?

Jodoh di tangan siapa?

Di tangan Tuhan.

Tidak, sudah dipindahkan ke tanganmu.

Lho, kok bisa gitu?

Semua hal yang menjadi pembentuk nasibmu sudah diberikan kepadamu, untuk kau pilih dan kau maksimalkan keindahannya bagi kebahagiaanmu.

Seperti apa?

Tubuh dan kesehatanmu, sudah diberikan kepadamu. Tapi, apakah engkau merawatnya atau merusaknya dengan kebiasaan buruk adalah keputusanmu.

Oh, jadi bisa saja kekasih yang aku nikahi itu aslinya adalah jodoh, tapi batal karena aku merusaknya dengan kekasaran dan ketidaksetiaan?

Betul. Seperti juga, orang biasa yang tak kau duga sama sekali akan menjadi jodoh sekaligus pemulia seluruh kehidupanmu jika engkau memuliakannya dalam kelembutan dan kesetiaan.

Jadi jodoh itu kita yang menjadikan, bukan Tuhan?

Engkau yang mengupayakan, Tuhan yang menyetujui.

Terus, ada berapa jodohku, Om?

Banyak sekali.

Lho, banyak sekali?

Ya, ada satu jodoh untuk setiap kelas pribadimu. Jika engkau kelas biasa, jodohmu biasa. Jika engkau kelas hebat, jodohmu juga hebat.

Jadi itu maksudnya "Wanita baik untuk laki-laki baik, dan sebaliknya" ya, Om?

Tepat sekali!

Jadi kalau aku rajin belajar, rajin bekerja, menjaga kesehatan dan kebersihan, meramahkan sikap, menghormati orang tua, menyayangi saudara dan sahabat, jujur, dan selalu mensyukuri nikmat Tuhan, maka aku akan disandingkan dengan pribadi yang sesuai kebaikannya?

Super sekali!

Tapi, kok setelah menikah banyak yang berantem?

Itu masalah penyesuaian bagi kalian berdua, agar kalian pantas bagi kelas keluarga yang penuh kesejahteraan dan kebahagiaan, pada derajat-derajat yang lebih tinggi.

Hmm...jadi semuanya bergantung kepada kebaikan diriku ya, Om?

Betul.

Wah, terima kasih ya, Om. Kalau aku ada pertanyaan lagi, aku bisa tanya ya?

Ya, anytime. Tapi sekarang sana gih, gembirakanlah orangtuamu, jadikanlah dirimu berguna.

(Mario Teguh)

#ilustrasi diunduh dari sini
Read More

Layang-layang dan Benang

March 13, 2014


“Kau tahu, Putriku, laki-laki adalah layang-layang, sementara perempuan ialah benang. Tanpa perempuan, laki-laki tidak akan menjadi apa-apa. Di balik ketinggian atau kesuksesan laki-laki, selalu ada perempuan di baliknya.”

“Putriku, jadilah benang yang berkualitas terbaik. Buatlah layang-layangmu kelak terbang setinggi-tingginya. Tak mengapa, karena setinggi apapun ia terbang, ia selalu terikat olehmu dan bergantung denganmu. Jagalah ia agar tidak putus dan hilang arah. Ingatlah bahwa layang-layang selalu ingin terbang tinggi.”

(Kurniawan Gunadi)
Read More

Katakan Sayang, Sekarang!

December 29, 2013



Banyak laki-laki tidak percaya diri mengatakan ‘sayang’ kepada wanitanya, lalu mengharapkan sang wanita bisa melihat dari perilakunya, dan mengerti sendiri.

Tapi, wanita ingin mendengar prianya mengatakan ‘sayang’, karena pintu memasuki hati wanita adalah telinganya.
Read More

Sanggupkah Engkau Setia?

December 27, 2013


Seorang pria beristeri tanpa sengaja berkenalan dengan seorang gadis di sebuah kantin kompleks perkantoran. Bersebab ada urusan pekerjaan, mereka pun bertukar kontak.
 
Malam harinya sang gadis mulai bercakap dengan pria tersebut.
Gadis               : Mas, hebat ya. Punya usaha sendiri, sukses pula.
Pria                  : Terima kasih.
Read More

Menjadi Lelaki

December 25, 2013




How the way to be a real gentleman?

Pertanyaan itu pernah meluncur dari bibirku ke seseorang. Dia, langsung saja bercerita akan apa jawab dari pertanyaan di atas. Darinya, aku dihujam banyak pernyataan baru, yang membuatku tahu, bagaimana menjadi lelaki utuh.

“A boy speaks, a gentleman acts,” pungkasnya. Bahkan, setelah kalimat tadi, mulutnya menjadi-jadi, menjejalkan rangkaian frasa yang mau-tak-mau harus aku perhati.

So, what is the meaning of being gentleman?
Read More

Apa itu Perasaan?

December 19, 2013




Sebenarnya, apakah itu perasaan? Keinginan? Rasa memiliki? Rasa sakit, gelisah, sesak, tidak bisa tidur, kerinduan, kebencian?

Bukankah dengan berlalunya waktu, semua seperti gelas kaca kosong yang berdebu. Begitu-begitu saja, tidak istimewa.

–Tere Liye, novel "Sunset bersama Rosie"

Read More

Followers