Bunga untuk Sesiapa

December 30, 2011



MUSIM penghujan di kotaku kini tak lagi menorehkan rasa, sepertinya hambar. Tak ada dingin, tak jua basah, tetap kering kerontang serta terkadang membawa serpihan masam akan sebuah kenangan. Tentang kita, bersama dalam sebuah nuansa semu yang mungkin tak akan pernah menjadi nyata.

“Karenaku?” tanyamu pada pena itu.

Mengapa kau tak bertanya langsung padaku? Padahal hari masih berganti serta mentari tetap perkasa menerangi bumi. Jawabnya singkat, kau tak mau, tak ingin.
Read More

Followers