Kamu
masih memandang riuh ramai jalanan kota dari jendela kaca lantai sepuluh
kamarmu. Kota yang punya sejarah kelam, perlawanan, serta beberapa saksi yang
membuatmu bertanya, “Mengapa manusia bisa sekejam ini?”.
Pages
Melukis Suasana dalam Alinea
Subscribe to:
Posts (Atom)