Takut Bermimpi

September 26, 2015





Mimpimu itu terlalu tinggi. Kamu akan sakit bila tak bisa meraihnya suatu saat nanti. Mimpi, yang selalu kamu proyeksikan di langit-langit kamar sebelum terlelap, sampai kini belum pula terwujud. Akankah kamu merupa takut bermimpi?

Pernah orang-orang sekitarmu berkata, “Kamu harus lebih bisa realistis. Kejar yang semestinya.” Namun, kamu bukan tipe penurut. Yang menerima begitu saja perkataan orang lain, lantas tak mencobanya. Kalau gagal kan baliknya juga ke aku, ngapain mereka yang repot, katamu.

Terus saja seperti itu, mereka menertawakan, kamu terus melakukan. Mereka menganggap kamu bodoh, kamu tetap berjalan ke depan, dengan kepala tegak dan kacamata kuda.

Ternyata, apa pun yang belum terjawab, pelan-pelan semuanya akan terlihat seiring waktu. Mereka yang dulu memandang setengah hati, entah mengapa kini mendekati. Mereka yang di saat lampau menyebutnya lelucon, entah bersebab apa menjadi lebih ‘awas’. Mereka, dan segala tingkah lakunya.

Ketika mereka, orang di sekitarmu bisa berubah sesuai kehendaknya, kamu justru tetap memegang satu: the people that doubt me, motivate me.

Ada kalanya kamu harus menutup telinga, membiarkan obrolan pesimis itu lewat begitu saja, dan tetap terus bekerja. Untuk mimpimu, yang kata mereka dulu tak realistis itu.
(IPM)

Bandung, September 2015
#Ilustrasi diunduh dari sini

Followers