Sosok Pahlawan bagi Anak Perempuan

May 17, 2015



 
Beberapa hari lalu, seorang sahabat bercerita panjang lebar mengenai ayahnya. Tentu, dia akan membumbui dengan berbagai ekspresi dan emosi yang berlebih. Tak mengapa, memang seperti itu bukan ciri khas dari wanita?

Dalam satu episode kisahnya, dia menggambarkan bahwa ayahnya adalah sosok yang serba tahu. Meskipun background pendidikannya teknik, bekerja sebagai birokrat di departemen pemerintahan, sibuk mengurus proyek ini-itu, tetapi selalu meluangkan waktu ketika anak perempuannya butuh.

“Kakak, Ayah kemarin belajar tentang apa itu offshore, drilling, refinery, hulu, sampai proses hilir, biar nyambung kalau nanti kita ngobrol,” katanya, saat anak perempuannya diterima kerja praktik di area perminyakan.


Selesai dengan topik tersebut, kemarin malam, Nona D membagi kekagumannya padaku tentang sosok pria paruh baya yang dia panggil dengan sebutan: Ayah. Sudah pasti, dia akan berbicara dengan semangat mendongeng apa yang sudah diakukan ayah kepadanya.

“Kamu tahu, ayahku itu strong banget. Beres bekerja, meskipun letih dan lelah, dia tanpa mengeluh menjemputku dari kampus. Belum lagi bila ibu juga minta dijemput di tempat lain, selesai aku di-drop, maka ayah akan tancap gas lagi,” ujarnya, tampak di matanya bersinar selesai bercerita.


Kupikir, sembari bertanya-tanya: Apakah seluruh ayah di dunia, yang jumlahnya berjuta, sebegitu sayang dan baik kepada anak perempuannya?

Aku membuka portal internet malam ini, membaca beberapa artikel, dan sampailah pada laman yang membahas kehidupan salah satu pesepakbola tersukses pasca gantung sepatu: David Beckham.

Singkat cerita, pasangan Beckham dan Victoria dianugerahi empat orang anak: Brooklyn (15), Romeo (12), Cruz (9), dan... Harper (3). Harper adalah anak perempuan semata wayang di keluarga Beckham, juga yang paling kecil, sebab ketiga anak sebelumnya seluruhnya lelaki.

Ada yang menarik ketika kumasukkan keywordBeckham and his daughter’ di search enginee google. Secara otomatis, beratus gambar mengenai kedekatan ayah-anak ini begitu rapi diabadikan dalam bingkai foto. Berikut beberapa potret yang menurutku kian menyentuh.








Setelahnya, aku sadar, mengapa sahabatku, W, dan Nona D, begitu sangat mengagumi sosok ayah mereka. Mungkin, adik perempuanku juga melakukan hal yang sama. Namun sayang, ayah kami telah tiada hampir satu dasawarsa lalu. Tak mengapa, skenario Tuhan selalu indah pada akhirnya. Itu prinsip kami, dan kami memegang kata percaya.


Kini bagiku, semakin tak heran jika sosok ayah menjadi ‘hero’ bagi anak perempuannya. Bahkan katanya, dad is a daughter’s first love. Dalam keluarga pun, banyak ditemui bila seorang anak perempuan cenderung lebih dekat dan akrab kepada ayahnya. Ya, mungkin bersebab alasan-alasan di atas.


Karena setiap ayah, pasti ingin memberikan yang terbaik untuk anak perempuannya.

Aku menuliskan ini dari hasil memerhati sekali waktu. Aku pun belum pernah mengalami, bagaimana menjadi seorang ayah, bagaimana menyayangi anak perempuan darah dagingnya, serta bagaimana menjadi the one yang dikagumi dalam keluarga.

Maka, apabila ada tambahan cerita mengenai bagaimana sosok ayahmu di matamu, wahai perempuan, silakan tuliskan di kolom komentar. Itu pun bila kamu bersedia. Jika ada lebih-kurang, aku memohon maaf. Salam berkarya!
(IPM)

Bandung, Mei 2015

#Ilustrasi diunduh dari abcdefghijkl         

Followers