Karena
kemarin sudah janji sama diri sendiri untuk menyempatkan waktu agar terus
menulis, maka mau-tak-mau harus ditepati. Kan
tinggi seorang lelaki adalah ditambah dengan janjinya, ya? Itulah sebabnya,
lelaki tak boleh ingkar.
Seperti
sebelumnya, topik yang sebentar lagi akan dibahas adalah spesial request dari pembaca setia blog ini. Hmm, kalau di radio kan bisa minta lagu
buat diputerin, lalu kirim-kirim salam. Hampir sama, kalau di sini juga boleh ‘meminta’,
tapi bukan lagu ya, melainkan topik tulisan.
Ya, memang sedikit agak maksain
kalau disamain dengan radio. Tapi, ya woles-woles saja lah. Hehe.
Well,
basa-basinya udahan, yuk masuk ke topik bahasannya. Let’s cut to the chase!
Judulnya
sedikit bombastis ya, mempertanyakan kenapa ada perempuan yang tertarik pada lelaki
nakal. Okay, lelaki nakal dalam
postingan kali ini adalah terjemahan dari ‘BAD
BOY’.
Kalau enggak salah, ada film luar
negeri dengan judul serupa ya? Yang main itu Will
Smith dan Martin Lawrence. Kalau belum nonton, ya sok nonton. Nah, yang sudah,
kira-kira seperti itulah makna dari bad
boy.
Buat
para perempuan yang baca tulisan ini, tolong jawab pertanyaanku, “Mengapa
kalian tertarik pada bad boys?”
Jawabannya pasti susah, “Ya karna mereka menarik, Dham. Hmm, apa ya? Ya seperti itu deh, bikin melting.”
Rata-rata jawabnya seperti itu.
Ini mah survei kecil-kecilan.
Nah,
kalau jawabannya kayak barusan, itu artinya baru mencakup area ‘perasaan’ saja.
Belum bisa ngejelasin secara logis mengapa kalian suka.
“Emangnya
rasa tertarik selalu ada sebabnya ya, Dham?”
Ya,
iya. Mana ada kamu tertarik pada sesuatu atau seseorang tapi hanya sekadar
tertarik. Enggak mungkin, pasti ada alasannya. Sekarang, aku break down satu per satu deh ya. Silakan disimak!
Gambaran
bad boys dalam pikiranmu, wahai
perempuan, seperti apa sih? Yang seperti di bawah ini?
Oh, bukan kayak di atas ya? Sorry
pisan, salah gambar. Nah, yang berikutnya pasti masuk dalam
kategori bad boys versi kamu. Iya, kan?
Kalau bad boys-nya macem gini mah, hampir pasti ekspresimu akan jadi seperti ini.
Sudahlah, sudah, balik ke topik.
“Mengapa
perempuan tertarik pada lelaki nakal?”
Itu
pertanyaan hasil ungkapan stress para
lelaki kutu buku, lelaki anak mami, lelaki rumahan, yang selalu dikalahin sama
anak-anak yang tidak belajar bin nakal, yang potongan rambutnya enggak simetri,
dicat warna-warni, mirip seperti gulali.
Hayo, kenapa coba perempuan
tertarik?
Karena mereka penerobos.
Catet itu!
Lelaki
nakal tadi itu, yang sebutan lainnya bad
boys, adalah contoh seorang penerobos.
Mereka yang enggak mungkin jadi pegawai rendahan. Mereka yang enggak menerima
begitu saja gaji kecil lantas ikhlas menganggapnya sebagai nasib. Mereka yang
tidak tinggal diam ketika dikecewakan.
Iya,
mereka itu bakal calon pengusaha, leader
yang akan mengubah keadaan, sosok yang terus berani memperjuangkan apa yang dia
mau. Terlepas susah dan mengharuskan terjatuh-jatuh.
Kok bisa gitu?
Iya,
sebab lelaki nakal, akan menggunakan kemudahannya untuk bereksperimen dengan
cara-cara baru. Inovatif. Lebih efektif. Dan, breaking the rule.
Aku kasih contoh deh, hmm...
Misalnya,
si bad boy bertamu ke rumah orang.
Belum dipersilakan duduk, dia sudah duduk, langsung aja ngobrol seakan rumah
sendiri. Lalu, contoh lain, saat ada kuliah pagi, tetapi dia telat, dan apesnya
dosen pengampu tidak memperbolehkan dia untuk masuk. Namun, si bad boy tidak kehilangan akal, selalu
ada cara untuk membuatnya mendapatkan apa yang dia mau.
Lelaki
nakal atau bad boys cenderung
menganggap segala permasalahan dalam hidup sanggup diselesaikan dengan caranya.
Dia tahu harus ngelakuin apa. Bahkan, saat temannya ketakutan oleh suatu problem, dia akan bilang, “Woles, pasti
lewat lah.”
Iya, bad boys itu penerobos.
Orang-orang
tipe ini punya ‘kecepatan dan keberanian’ yang tinggi. Hanya saja belum stabil.
Namun, Tuhan memerintahkan alam untuk mengapitnya dengan sistem kesalahan dan
penyesalan agar mereka menjadi pribadi hebat di masa depan, kata MTGW.
Hmm, kalau sudah begitu, gimana
bisa perempuan enggak tertarik dengan si bad boys? Habis,
mereka menjanjikan kemapanan di masa depan. Mereka tidak menerima nasib sebagai
pemberian Tuhan, melainkan mengusahakan agar sesuai keinginan.
Just cause you’re breathing,
doesn’t mean you’re alive, tutupnya.
___
Yap,
itu tadi postingan kenapa lelaki nakal menarik di mata perempuan. Tentu tidak
semua perempuan akan tertarik kepada mereka. Jadi jangan digeneralisasi. Hanya
perempuan yang tahu potensi saja yang akan melakukannya.
Semua
yang tertulis barusan ialah hasil rangkuman beberapa materi yang selama 21
tahun menjalani hidup sudah mengendap dalam memori penulis. Entah itu dari
obrolan teman, acara televisi, program radio, lagu, serta buku populer, semua
diendapkan.
Apabila
ada kesalahan dan ketidakcocokan sudut pembahasan, ya silakan berkomentar.
Atau, lebih bijak lagi, monggo membuat tulisan versi kalian sendiri. Mari
budayakan menulis!
Salam
hangat. Terima kasih.
(IPM)
Bandung, Januari 2015
8 comments:
menarik entrynya...i like bad boy...
Terima kasih banyak atas apresiasinya :D
Ada lagi lho, Dham. Bad boys juga nggak seutuhnya 'bad' kan? Pasti ada sisi positif yang orang lain nggak lihat dari dia, dan tanpa disadari, sisi positif itu kadang muncul begitu aja. Dan seorang cewek kalo ngeliat sisi positif dari seorang cowok yang dia pikir 'bad boy', sekecil apa pun itu, bisa mengubah seluruh pandangan dia tentang cowok tadi. *cerita aja sih hehe*
Cie Dian Sito Rukmi, pernah suka ama 'bad boy' kayaknya haha
To : Dian Sito Rukmi
Setuju dengan pernyataanmu. Sisi positifnya 'bad boys' itu salah satu sifatnya, yakni: penerobos.
Dan, mungkin itu yang membuat perempuan tertarik kepadanya :D
To : Andrean Eka Lucianto
Biarkan dia berkreasi, Eka. Hehe :D
Karena menantang. hahahaha.
Gini, ini sudut pandang yg gue tangkap dari sebagian mereka yg pernah cerita, pendapat blog revolutia(cek blog dia) dan berdasarkan observasi sekilas. Biasanya, yg milih bad boy, cuma buat pacaran aja. Itu lah juga kadang yg jadi alasan renggang atau putusnya mereka yg pacaran. Cowok yg ngga menantang, atau dalam kadar 'baik-baik' nggak seru buat pacaran. Di mana, fase pacaran itu (kata seorang teman) adalah fase penasaran penasarannya. Kalau yg gak ada tantangannya, biasanya akan putus dengan alasan "kamu terlalu baik buat aku" "aku ngga mau nyakitin kamu" blablabla. Karena apa? cowok baik baik itu, biasanya, saat pacaran peran dia tdk sesuai yg diinginkan cewek td (bad boy dll). Cowok baik2 biasanya akan berperan 'kebapakan' dlm arti lbh dewasa, serius, dan protektif. Di mana peran kayak gitu cuma mau didapet cewek, kl udah nikah aja. Jd, saat cewek minta peran layaknya pacar (yg menantang, bad boy, dll) ktemu sama cowok yg minta peran cewek baik2 aja, ya nggak bakal match. pacar ya pacar, suami ya suami. Jadi 'clash of roles', perbedaan peran. Gitu deeeh. berlaku sebaliknya. cmiiw.
To : Rasmita Yulia Mutiarasari
Hmm, susah memang kalau berhadapan sama yang lebih berpengalaman.
Terima kasih banyak masukannya, Bu Guru :D
Post a comment