Makna Takdir dalam The New Found

January 09, 2015



 
Kalau kamu bingung tentang apa itu takdir, coba tontonlah ini...

Terkadang, film pendek terasa jauh lebih ‘mengena’ dibandingkan layar lebar. Misalnya ini, The New Found, besutan sutradara kondang Joko Anwar. Durasinya yang hanya dua belas menit, sanggup menceritakan banyak hal. Tentang hidup, takdir, kenyataan, romansa, sedih, juga suka cita.

Ada beberapa bagian monolog yang sengaja aku cuplik, sebab menurutku menarik. Lugas, ber-ide, dan natural. Sila dibaca perlahan...
___

Sejauh yang aku ingat, aku adalah penyendiri.

Pernah aku pengen punya anjing, tapi terus aku dengar anjing tetanggaku hilang. Kayaknya aku enggak akan bisa berhenti nangis kalau anjingku hilang.

Aku enggak pernah tahu kenapa Papa pergi. Padahal, aku enggak pernah lihat orangtuaku bertengkar. Dia cuma bilang ‘selamat tinggal’ suatu hari, dan enggak pernah pulang.

Mamaku juga enggak pernah nangis. Dia nyuruh aku supaya enggak benci Papa dan bilang suatu hari nanti aku akan ngerti. Aku enggak yakin kalau sekarang pun aku ngerti kenapa dia pergi.

Tapi sejak saat itu, aku tahu kalau kita enggak boleh punya seseorang, karena mereka selalu pergi.
___

Aku besar tanpa kejadian-kejadian yang besar, yang kupikir: bagus. Hidup lebih mudah tanpa kejutan. Dan supaya bisa aman, kita harus punya ‘dinding’ yang enggak boleh dilewati oleh siapapun, termasuk dia.

Dia, seorang yang bisa tetap bersamaku untuk waktu yang lama. Tapi itu karena aku membuat jarak, dan aku sudah kenal dia sejak SMA, saat dia belum begitu cantik, tapi sudah menarik.

Dan, aku beruntung dia enggak mau mengubah situasi. Kami tetap hanya teman. Dan dia seperti itu karena dia berbeda. Dia spesial.
___

Hmm, kalau penasaran akan bagaimana cerita lengkap dan ending-nya, langsung saja tonton short movie-nya. Silakan!


Takdir. Ya seperti itulah kalau dua orang sudah ditakdirkan. Mau dicegah, pada akhirnya tetap akan bersua. Ingin diretas, di kemudian hari justru tak ingin terlepas. Dan yang tadinya ragu, entah karena kekuatan apa, berubah menjadi mantap dan teguh.

Tulisan ini untuk kamu. Iya, kamu, yang selalu mencari jawaban mengapa tahu-tahu kita bertemu.
(IPM)

Bandung, Januari 2015

#Ilustrasi diunduh dari sini

Followers