Kamu Pernah Bermimpi

October 08, 2015



Apapun mimpimu, percayailah.

Kamu pernah bermimpi, sewaktu di bangku putih abu-abu dahulu, tentang rasanya berkuliah di salah satu institut teknik terbaik di negerimu. Kamu percayai mimpi itu. Siang malam kamu berusaha, tentu sembari berdoa kepada Sang Pemilik Masa. Hasil berbicara, kamu meraihnya, dengan kedua kakimu sendiri.
 
Kamu pernah bermimpi, bagaimana bangganya orang tuamu ketika menyaksikan putranya nanti diwisuda dari kampus impian dengan predikat ‘spesial’. Lagi, kamu membangun satu persatu anak tangga menuju ke sana. Sekian peluh sudah menjadi ganjarannya. Ada kata ‘capai’ atau lelah dalam kata ‘pencapaian’. Maka, harus lelah dahulu, sebelum senyum merekah dari bibirmu. Akhirnya, kamu mendapat kesempatan itu, semoga mereka berbahagia.

Kamu pernah bermimpi, tentang jalan yang ditempuh untuk bisa mendapat pekerjaan, jauh sebelum kamu dinyatakan lulus kuliah. Berbagai cara kamu tempuh. Berbagai informasi kamu sortir perlahan. Nyatanya, yang diusahakan sungguh-sungguh, hasilnya pun takkan pernah berbohong. Singkat cerita, kamu memperolehnya. Bekerja, di perusahaan pengolahan minyak di barat Pulau Jawa.

Kamu pernah bermimpi, duduk manis di depan layar komputer, memikirkan konsep dan desain, sembari sesekali meninjau ke lapangan guna melakukan pengecekan, ialah karir yang ‘menggairahkan’. Kemeja rapih dimasukkan ke celana bahan, sepatu kulit dan sabuk, serta helm proyek putih, adalah bayangan pekerjaan idealmu dalam angan-angan. Tak disangka, satu demi satu terealisasikan.

Kamu tidak perlu berpikir bagaimana Tuhan mengatur semesta sebagaimana mestinya. Kamu juga tidak perlu berpikir apakah mimpi-mimpi yang kamu buat terlalu tinggi dan takkan tercapai. Tak perlu.

Yang harus kamu lakukan ialah satu: bermimpilah dan bangun.

Banyak orang melanjutkan mimpi indahnya dengan jalan memperpanjang waktu tidurnya. Kamu berbeda. Kamu bermimpi, lantas kamu bangun dan berusaha meraih.

Apapun mimpimu, percayailah... mungkin saja, itu jalan agar kau lebih dekat dengan-Nya.
(IPM)

Bandung, Oktober 2015
#Ilustrasi diunduh dari sini

Followers