Mari Saling Mempelajari

July 08, 2015






Kamu pasti masih mengingat saat aku berkata akan mempelajarimu. Iya, belajar. Belajar tentang apa saja yang berhubungan denganmu.

Bila kamu menyukai perihal ini, aku akan mencari tahu segala likunya. Lain hari, jika kamu menarik minat pada hal lain, aku pun akan menjelma detektif yang mengikat segala faktanya. Aku selalu penasaran tentang apa yang kamu suka.

Pernah kamu bercerita bahwa Negeri Gajah Putih ialah destinasimu yang ingin dikunjungi tahun lalu. Semenjak kabar itu terselip di kontak media sosialmu, aku langsung buru-buru mencari informasi, kiranya tempat apa yang harus kamu datangi saat berangkat ke sana.

“Kamu harus cobain ke tempat ini deh. Rekomendasi dari pengalaman orang-orang yang pernah ke sana. Bagus, kata mereka,” saranku kepadamu dan ketika kamu mengiyakan, aku tetiba senang bukan kepalang.

Tak berhenti di sana. Setiap ada hal baru yang kamu wacanakan kepadaku, selalu saja aku ingin tahu apa maksudnya. Ingin sekali aku mengerti tentang segala yang meruak dalam dirimu. Meskipun kamu perempuan, dan sudah rahasia umum jikalau laki-laki tak mungkin bisa memahami segala tingkah laku perempuan, tapi aku mau berusaha.

“Mengapa kamu mau repot-repot mempelajariku?” tanyamu.

“Aku ingin tahu, selalu ingin tahu. Bukankah cinta itu harus seperti ini, berusaha memahami dengan cara terlebih dahulu mempelajari?” aku menjawabnya perlahan.

Kamu hanya tersenyum.

Kemudian, setelah hening itu lewat, ada satu kalimat darimu yang sampai kini aku masih tak bisa lupa, “Yuk saling mempelajari bersama-sama!”
(IPM)

Surabaya, Juli 2015

#Ilustrasi diunduh dari satudua

Followers